1. Dalam senarai para martir kuno, ada disebutkan 3 St Valentine yg berbeza, yg mana pesta kudusnya dirayakan sama-sama pada 14 February.
2. St Valentine yg pertama, adalah seorang paderi dan doktor di Rom. Ia bersama dengan St Marius dan keluarganya menghibur para martir pada masa penganiayaan oleh Kaisar Claudius II.
3. Pada akhirnya, St Valentine juga ditangkap, dijatuhi hukuman mati karena imannya, didera dengan pentung dan akhirnya dipenggal kepalanya pada tanggal 14 Februari 270.
4. St Valentine yang kedua adalah Uskup Interamna (sekarang Terni, terletak sekitar 60 batu dari Roma). Atas perintah Prefek Placidus, ia juga ditangkap, didera, dan dipenggal kepalanya, dalam masa penganiayaan Kaisar Claudius II.
5. St Valentine yang ketiga mengalami kemartiran di Afrika bersama beberapa orang rekannya. Tetapi, tidak banyak yang diketahui mengenai santo ini. Pada intinya, ketiga orang kudus ini, yang semuanya bernama Valentine, menunjukkan kasih yang gagah berani bagi Tuhan dan Gereja-Nya.
6. Kebiasaan mengungkapkan kasih sayang pada Hari St Valentine adalah secara kebetulan bertepatan dengan pesta sang santo. Pada Abad Pertengahan, terdapat kepercayaan umum di kalangan masyarakat Inggris dan Perancis bahwa burung-burung mulai berpasangan pada tanggal 14 Februari, “pertengahan bulan kedua dalam tahun.”
7. Chaucer menulis dalam karyanya, “Parliament of Foules” (dalam bahasa Inggris kuno): “Sebab ini adalah hari St Valentine, di mana setiap burung datang ke sana untuk memilih pasangannya.” Oleh karena alasan ini, hari tersebut diperuntukkan bagi para “kekasih” dan mendorong orang untuk mengirimkan surat, hadiah, atau tanda ungkapan kasih lainnya.
8. Walau nampaknya saling bertukar ucapan selamat valentine lebih merupakan kebiasaan sekular daripada kenangan akan St Valentine, dan meski perayaan lebih jauh telah dikafirkan dengan dewa dewi asmara dan semacamnya, namun ada suatu pesan Kristiani yang sepatutnya kita ingat.
9. Kasih Tuhan kita, yang dilukiskan amat indah dalam gambaran akan Hati-Nya Yang Mahakudus, adalah kasih yang penuh pengurbanan, yang tidak mementingkan diri, dan yang tanpa syarat. Setiap umat Kristiani dipanggil untuk mewujud nyatakan kasih yang demikian dalam hidupnya, bagi Tuhan dan bagi sesama.
10. Jelaslah, St Valentine - tanpa peduli yang mana - menunjukkan kasih yang demikian, menjadi saksi iman dalam pengabdiannya sebagai seorang imam dan dalam mempersembahkan nyawanya sendiri dalam kemartiran.
11. Pada Hari Valentine ini, seturut teladan santo agung ini, setiap orang hendaknya mempersembahkan kembali kasihnya kepada Tuhan, sebab hanya dengan berbuat demikian ia dapat secara pantas mengasihi mereka yang dipercayakan ke dalam pemeliharaannya dan juga sesamanya.
12. Setiap orang hendaknya mengulang kembali janji kasihnya kepada mereka yang terkasih, berdoa demi kepentingan mereka, berikrar setia kepada mereka, dan berterima kasih atas kasih yang mereka berikan.
13. Janganlah lupa akan sabda Yesus, “Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Yoh 15:12-13).
14. St Valentine telah menunaikan perintah ini, dan kiranya kita melakukan hal yang sama.
2. St Valentine yg pertama, adalah seorang paderi dan doktor di Rom. Ia bersama dengan St Marius dan keluarganya menghibur para martir pada masa penganiayaan oleh Kaisar Claudius II.
3. Pada akhirnya, St Valentine juga ditangkap, dijatuhi hukuman mati karena imannya, didera dengan pentung dan akhirnya dipenggal kepalanya pada tanggal 14 Februari 270.
4. St Valentine yang kedua adalah Uskup Interamna (sekarang Terni, terletak sekitar 60 batu dari Roma). Atas perintah Prefek Placidus, ia juga ditangkap, didera, dan dipenggal kepalanya, dalam masa penganiayaan Kaisar Claudius II.
5. St Valentine yang ketiga mengalami kemartiran di Afrika bersama beberapa orang rekannya. Tetapi, tidak banyak yang diketahui mengenai santo ini. Pada intinya, ketiga orang kudus ini, yang semuanya bernama Valentine, menunjukkan kasih yang gagah berani bagi Tuhan dan Gereja-Nya.
6. Kebiasaan mengungkapkan kasih sayang pada Hari St Valentine adalah secara kebetulan bertepatan dengan pesta sang santo. Pada Abad Pertengahan, terdapat kepercayaan umum di kalangan masyarakat Inggris dan Perancis bahwa burung-burung mulai berpasangan pada tanggal 14 Februari, “pertengahan bulan kedua dalam tahun.”
7. Chaucer menulis dalam karyanya, “Parliament of Foules” (dalam bahasa Inggris kuno): “Sebab ini adalah hari St Valentine, di mana setiap burung datang ke sana untuk memilih pasangannya.” Oleh karena alasan ini, hari tersebut diperuntukkan bagi para “kekasih” dan mendorong orang untuk mengirimkan surat, hadiah, atau tanda ungkapan kasih lainnya.
8. Walau nampaknya saling bertukar ucapan selamat valentine lebih merupakan kebiasaan sekular daripada kenangan akan St Valentine, dan meski perayaan lebih jauh telah dikafirkan dengan dewa dewi asmara dan semacamnya, namun ada suatu pesan Kristiani yang sepatutnya kita ingat.
9. Kasih Tuhan kita, yang dilukiskan amat indah dalam gambaran akan Hati-Nya Yang Mahakudus, adalah kasih yang penuh pengurbanan, yang tidak mementingkan diri, dan yang tanpa syarat. Setiap umat Kristiani dipanggil untuk mewujud nyatakan kasih yang demikian dalam hidupnya, bagi Tuhan dan bagi sesama.
10. Jelaslah, St Valentine - tanpa peduli yang mana - menunjukkan kasih yang demikian, menjadi saksi iman dalam pengabdiannya sebagai seorang imam dan dalam mempersembahkan nyawanya sendiri dalam kemartiran.
11. Pada Hari Valentine ini, seturut teladan santo agung ini, setiap orang hendaknya mempersembahkan kembali kasihnya kepada Tuhan, sebab hanya dengan berbuat demikian ia dapat secara pantas mengasihi mereka yang dipercayakan ke dalam pemeliharaannya dan juga sesamanya.
12. Setiap orang hendaknya mengulang kembali janji kasihnya kepada mereka yang terkasih, berdoa demi kepentingan mereka, berikrar setia kepada mereka, dan berterima kasih atas kasih yang mereka berikan.
13. Janganlah lupa akan sabda Yesus, “Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Yoh 15:12-13).
14. St Valentine telah menunaikan perintah ini, dan kiranya kita melakukan hal yang sama.
HAPPY VALENTINE'S DAY
----- THE END -----
5 comments:
Happy Vday rayner!
Hi Sheila, Happy Valentine Day too u too.
Valentine's Day - a day of commercial loving. :-)
Happy V Day jg la....hihihi
belajar banyak
Post a Comment